Senin, 31 Desember 2012

Misteri 26 Desember

  Dua puluh enam desember 2004
Tak sanggup aku menahan tangis
Aku lemah, melihat tubuh itu terbujur kaku
Di bungkus selembar kain putih belum ternoda
Mata yang dulu slalu bersinar menyinari kegelapan hidupku
Kini tertutup, tak bisa lagi menyinari
Tangan yang dulu menjagaku, melindungiku
Kini kaku, tak mampu bergerak
Mulut yang dulu slalu menasihatiku
Kini membisu, tak mampu lagi berbicara

Ibu,
Kini tubuhmu kaku, mulutmu membisu
Matamu tertutup rapat
Napasmu terhenti sudah

Ibu,
begitu cepat engkau pergi
Begitu singkat waktumu untukku
Terlalu dini aku engkau tinggalkan

Ibu,
Kehangatan itu slalu nyata
Terasa mengalir deras dalam batinku
Petuah – petuah itu tak kan pernah kulupakan
Senyuman manis mu slalu ada dalam memoriku
Bayangan mu slalu hadir di benakku
Namamu slalu ada disetiap doaku

Ibu,
Hari ini, hari misteri bagiku

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ebook: Yang Fana Adalah Waktu (Trilogi Hujan Bulan Juni #3)

Sinopsis Yang Fana Adalah Waktu (Trilogi Hujan Bulan Juni #3) Ketika sebuah kisah mendekati akhir, ada saja kisah baru yang muncul mengganti...